PRIVATE NUMBER
(Nomor Tak Dikenal)
Source : scaryforkids
Translated by : Thegar
Suatu hari,seorang wanita yang bernama Kate Wasserman baru saja akan memulai memasak untuk makan malamnya,ketika anaknya baru saja pulang dari sekolahnya.
“Bagaimana harimu,nak?”,tanya wanita itu.
“Ugh,sungguh mengerikan.”,jawab anak itu sambil mengerang kesakitan.”Kepalaku sakit.Kami saat itu sedang bermain sepak bola,dan salah satu dari mereka menendang kepalaku.”
“Itu benar-benar mengerikan,sayang.”,kata ibunya.”Apa kau ingin menaruh es di kepalamu?”
“Tidak usah,ibu.Aku akan baik-baik saja.”,jawab anak itu.”Aku benar-benar lelah.Jadi,aku akan pergi ke atas dan akan tidur sebentar.”
“Baiklah,nak.Makan malam akan tiba beberapa saat lagi.”,kata ibunya.”Jangan lupa untuk makan malam.”
Beberapa menit kemudian,telepon berdering.Kate memeriksa nama siapa yang meneleponnya itu,namun panggilan itu datang dari nomor yang tidak dikenal.
“Halo?Ini dengan kediaman Wasserman.”,ucap Kate.”Ini Kate.”
Dia mendengar suara tangisan di telepon itu.Suaranya seperti suara seorang wanita.
“Halo,siapa ini?”,tanya Kate.
“Tolong…Tolong bawa…”,ucap seorang wanita di telepon itu.
Kemudian,tiba-tiba,teleponnya berhenti.
Suara wanita di telepon itu sangat familiar.Dia yakin,suara itu adalah suara seseorang yang dia kenal sangat baik..Suara itu seperti suara seseorang di salah satu keluarganya.Dia tidak bisa meletakkan telepon itu.Dia sedang berpikir,siapa suara di telepon itu.
Kemudian,dia dengan segera menelepon ibunya.
“Mom,apakah kau yang meneleponku sambil menangis…?”,tanya Kate.
“Tidak,tentu tidak,sayang.”,jawab ibu Kate.
Kemudian,dia memanggil saudara perempuannya.
“Mary,apa kau yang meneleponku beberapa menit yang lalu?”
“Bukan,itu bukan aku.”,jawabnya.
Kate menghabiskan sisa malamnya hanya untuk memikirkan siapa yang telah meneleponnya.Dia benar-benar bingung dengan panggilan tak dikenal itu sampai dia lupa untuk memasak makan malamnya.Dia yakin jika dia mengenali suara di teleponnya itu.Dia memanggil setiap anggota keluarganya dan setiap temannya,tetapi mereka semua membantahnya.
Ketika dia pergi ke kamarnya untuk tidur,dia masih memikirkan hal itu.
“Mungkin,itu hanyalah nomor yang salah sambung.”,kata suaminya.
“Tidak.Justru itu masalahnya.”,jawab Kate.”Jika telepon itu adalah nomor salah sambung,mungkin aku masih bisa melupakannya,tapi nomor itu adalah nomor yang benar.Aku sangat yakin dengan hal itu.”
Pagi kemudian,dia menemukan anaknya mati di kasurnya.Dia mati karena pendarahan di otaknya.Tendangan yang dia alami di kepalanya selama latihan sepak bola menyebabkan dia mengalami pendarahan di bagian dalam otaknya dan selama malam itu,dia tidak sadarkan diri hingga koma dan kemudian dia meninggal.
Kate dan suaminya benar-benar hancur.Tak satupun dari mereka yang bisa mendapatkan lebih dari kehilangan anak mereka tercinta.Seiring berjalannya waktu,mereka tumbuh berpisah dan pada akhirnya,mereka bercerai.Mereka mengemasi barang-barang mereka,menjual rumah mereka,dan pergi menjalani hidupnya masing-masing.
*
5 tahun kemudian,Kate sedang duduk sendiri di rumah barunya,sambil menonton TV ketika dia mulai memikirkan anaknya yang telah meninggal itu.Hari itu adalah hari 5 tahun kematiannya.Dia masih tidak bisa percaya,anaknya telah pergi meninggalkannya sudah 5 tahun.
Tiba-tiba,ada sesuatu yang mengganggunya.Dia bangkit dari kursinya,berjalan menuju lorong dan mengambil telepon.
Dia memanggil nomor telepon rumah lamanya dan mendengar telepon itu berdering-dering.
Kemudian,seseorang menjawab telepon itu dan dia mendengar suara yang sangat familiar di telepon itu.
“Halo?Dengan kediaman Wasserman.Ini dengan Kate.”
Dia berdiri sambil tercengang,air mata mengalir di pipinya.Dia sangat-sangat terkejut,dia hampir tidak bisa berbicara.
“Halo?Siapa ini?”,kata suara di telepon itu.
Kate mengambil napas dalam-dalam.”Tolong…Tolong bawa…”,katanya.
Kemudian,percakapan mati.
“Tolong bawa dia ke rumah sakit!”,dia mulai menjerit.
Dia mencoba memanggil nomor itu lagi dan lagi,namun yang dia dapatkan hanyalah sebuah pesan yang mengatakan telepon sudah tidak dalam layanan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar